Dana bailout (talangan) Bank Century ternyata banyak sekali. Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (Pansus Hak Angket) Bambang Soesatyo menuding ada dana tunai yang keluar dari Bank Indonesia untuk menalangi (bailout) Bank Century yang dibawa dengan iring-iringan 7 buah truk uang keluar dari gudang Bank Indonesia.
“Saya mendapat informasi itu uang cash yang diambil dari gudang uang BI,” kata Bambang di sela-sela rapat dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) di gedung MPR/DPR, di Senin (25/1).
Bambang, yang juga anggota Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century ini, mengatakan uang tersebut diambil dari BI pada tanggal 24 dan 25 Desember 2008, setelah keputusan pengucuran dana talangan diambil sebulan sebelumnya. “Uangnya diangkut tujuh truk,” kata dia. “Jumlahnya Rp 2,6 triliun.”
Anggota Fraksi Partai Golkar ini meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyita close circuit television atau CCTV di Bank Indonesia yang merekam proses pengambilan uang tersebut. “Penarikan tunai itu tidak wajar,” ujar dia.
Dia juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segera memeriksa mantan Ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan Sri Mulyani dan anggotanya, Boediono mantan Gubernur Bank Indonesia yang kini menjabat Wakil Presiden. “Ada bukti bahwa pengucuran FPJP (fasilitas pendanaan jangka pendek) sarat masalah,” kata dia.
Salah satu buktinya, kata dia, penyerahan dokumen persetujuan fasilitas pendanaan setelah dana dikucurkan. “Perhitungan-perhitungan itu harusnya jadi celah untuk memanggil pejabat bersangkutan.”
Hingga berita diturunkan, Tempo belum mendapat tanggapan pihak Bank Indonesia mengenai adanya dugaan pengangkutan dana bailout Bank Century yang dibawa keluar dari gudang Bank Indonesia dengan iring-iringan 7 buah truk pengangkut uang, sesuai pernyataan Bambang. Ketika telepon genggam Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi Johansyah dihubungi, hanya terdengar suara kotak pesan.
masuk nerakalah semua yang mencuri uang rakyat kita
Makanye wedianto tuh ngotak dikit klo koment. goblog kog dipamerin. Jangan jangan dirumah tv nya hitam putih hingga beritanya laen dari pad yg laen. Nonton yg benar tuh tv di halaman kantor kecamatan yg tv warna wkwkwkwkwkwk
emng bloon tuch f_wedianto, kagak ngikutin berita ap, jelas2 DPR gak setuju, knp dian tulis setuju, dasar yee…